Social Items


Merupakan perumahan strategis di Malang dengan pengembangan lahan lebih dari 100 Ha di mana lahan tersebut akan menjadi obyek pengembangan bagi developer untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat akan perumahan di Malang.

Dengan kualitas bangunan dan fasilitas lengkap Tirtasani termasuk dalam perumahan murah di Malang yang dekat dengan kawasan industri, kampus dan pariwisata Batu, Malang. Lokasi ini menjadi kawasan investasi sangat strategis yang terletak dipinggir jalan provinsi, dekat dengan exit tol Malang - Pandaan dan memiliki nilai jual kembali dengan harga yang sangat tinggi.


Tersedia beberapa tipe properti kualitas bangunan terbaik di lokasi yang strategis dengan nilai investasi tinggi.
  • Seville
  • Royal Village
  • Royal River
  • Royal Wood
  • Main Road
Sumber: www.tirtasani.com

Perumahan Tirtasani


Agustus 2018 - Januari 2019
Pada tahun 2018 tepatnya saat tahun ajaran baru 2018/2019 di SMK Negeri 1 Singosari telah bergabung ekstra kulikuler baru yang direkomendasikan dari Bapak Kepala Sekolah saat itu yaitu Bapak Sali Rochani.
  Ekskul tersebut bernama Kreasi Digital yang di bina oleh Bapak Ali Husein. Kreasi Digital adalah ekskul yang memuat tentang bisnis daring online; pembuatan desain kaos , logo , sticker menggunakan aplikasi yang ada di handphone; pembuatan poster / iklan yang memanfaatkan photoshop; pengeditan video dan foto; serta menulis artikel di blog. Jadi intinya kreasi digital adalah pembinaan yang memanfaatkan benda digital untuk bisa menghasilkan.
    Pada bulan Juli 2018 saat MPLS murid baru hari ketiga, diadakan pameran ekskul. Jadi di lapangan basket sekolah banyak stand stand yang berisi ekskul yang ada di SMKN 1 Singosari salah satunya Kreasi Digital. Pak Ali mengenalkan program ekskul ditemani oleh salah satu murid kelas XI yaitu Arif Hidayat.
    Lalu pada bulan Agustus 2018 Kreasi Digital mulai berjalan dengan mengadakan pertemuan pertemuan. Anggota nya hanya meliputi murid kelas X  , tentu saja . Hari pertama pertemuan dihadiri oleh 4 murid laki laki dan 2 murid perempuan. Pertemuan kreasi digital diadakan setiap hari Sabtu pukul 10.00 atau setelah pramuka wajib bagi kelas X.
    Namun hari demi hari bulan demi bulan terlewati, anggota kreasi digital semakin tidak disiplin, banyak yang keluar tanpa pamit, tidak menghasilkan apapun, terkadang pertemuan hanya dihadiri 1 murid saja tetapi tetap tidak ada penegasan dari pihak anggota untuk segera meresmikan Kreasi Digital agar tidak dianggap remeh dan berbuat sekenanya.
  Bulan Oktober 2018 Kreasi Digital dibuatkan blog oleh bapak Ali yang bernama Lensa Malang untuk di isi oleh anggota berupa artikel tentang wisata yang ada di Malang, event dan lain lain. Nur Walit, salah satu anggota membuat logo blog tersebut. Tepat tanggal 13 Oktober 2018 berhasil di upload 1 artikel tentang Kebun Teh Wonosari oleh Avira, salah satu anggota Kreasi Digital.
  Lalu bulan November pada hari Minggu bapak Ali mengajak 3 muridnya yaitu Almira, Avira dan Nur Walit ke Hackaton Asia 2.0 yang diadakan di kampus Asia Malang. Di sana kami hanya duduk untuk menjadi penonton penjurian lomba membuat aplikasi yang pesertanya mahasiswa mahasiswi cerdas dari kampus Asia. Selain duduk , penonton juga diberi roti Mays  , aqua gelas, pin Hackaton Asia 2.0 , stiker Hackaton Asia 2.0 , bolpoint , kartu perdana 3 yang berisi kuota 20MB dan kupon undian seperti yang ada di acara jalan sehat. Pemenang utama dari lomba tersebut ada 3 tim yang karyanya benar benar bermanfaat dan bisa dikembangkan.Karena masing masing kupon dari kami tidak mendapatkan hadiah dan jumlah pengunjung semakin berkurang, akhirnya kami beserta penonton yang berasal dari SMK Telkom Malang di persilakan maju ke depan untuk menerima kaos Asia sebagai apresiasi.
   Akhirnya pada bulan Desember 2018 Kreasi Digital berhasil menghasilkan kaos untuk dijual kepada guru guru SMKN 1 Singosari dengan desain yang dibuat oleh Almira. Saat liburan sekolah tiba kami mengikuti lomba Asia Vlog Competition. Dan seperti yang sudah diceritakan bahwa anggota tidak disiplin. Maka yang mengikuti lomba tersebut hanya Almira, Avira dan Nur Walit yang cukup aktif untuk menjalankan kegiatan ekskul Kreasi Digital. Almira mengusulkan vlog ke Budug Asu, tempat wisata yang berada di kebun teh Wonosari. Kami berkumpul di rumah Almira yang kebetulan jarak nya ke Wonosari tidak jauh yaitu di Jalan Hamid Rusdi, Ketindan ,Lawang. Kami berangkat pukul 10.00 diawali dengan memvideo pasar Lawang dan perjalanan sampai ke Wonosari. Sampai di sana, kami berjalan dari parkiran menuju Budug Asu puncak. Dalam perjalanan di selingi berfoto dan istirahat sejenak karena rute yang jauh dan jalan terjal tentunya . Budug Asu adalah bukit yang terdapat banyak anjing. Saat mendekati puncak ada dua jalur yang bisa di lewati, kami memilih jalur yang aman. Setelah sampai, di sana berfoto ria , menikmati pemandangan dan vlog tentunya. Tetapi tidak bisa berlama lama, karena pemandangan sudah tertutupi oleh kabut dan hujan gerimis. Untuk mempersingkat waktu, kami turun melewati jalan tanjakan , jalan yang cukup berbahaya. Kami berempat terutama bapak Ali sering terpeleset karena jalan yang licin dan becek. Jadi buat orang yang belum pernah ke gunung, lebih baik mencoba ke Budug Asu terlebih dahulu.
   Keesokan lusa harinya, tiga anggota tersebut pergi ke rumah bapak Ali di Karangploso, Malang untuk pengeditan video vlog dan rekaman dubbing untuk mengisi bagian vlog yang berisi penjelasan. Mereka pergi berturut turut selama tiga hari. Tetapi tidak untuk Walit karena ia empat hari dan hari terakhir nya ia sendirian mengedit video di kediaman Bapak Ali.
   Masuk sekolah telah tiba, liburan telah usai. Tanggal 12 Januari 2019 pengumuman pemenang lomba Asia Vlog Competition. Almira Avira, dan Nur Walit dispensasi tidak mengikuti kegiatan pramuka wajib pada hari itu karena menghadiri pertemuan di kampus Asia. Ternyata vlog yang kami unggah tidak masuk di kategori 5 besar. Tetapi tidak apa, kami sudah masuk di 15 besar dan mendapat sertifikat langsung bertuliskan nama. Memang kemenangan adalah tujuan utama, dan kekalahan itu sudah biasa. Yang terpenting adalah pengalaman dan kisah yang di dapat.
   Pertemuan diadakan lagi seperti biasa di hari Sabtu. Pada hari Jumat setelah pulang sekolah bapak Ali mengajak tiga murid aktifnya ke Awesam Malang, tempat kaos untuk menanyakan beberapa hal jika akan pesan kaos. Ternyata pelayanan di Awesam kurang berkenan. Lalu bapak Ali mengajak mereka lagi ke Ramallah Kaos yang kebetulan, bapak Ali sudah kenal baik dengan pemilik nya. Di sana kami disambut dengan baik, dan di beritahu secara langsung bagaimana proses penyablonan kaos. Kami memutuskan untuk bekerja sama dengan Ramallah Kaos jika kami akan menjalankan toko online berupa kaos, totebag, atau baju untuk organisasi kami sendiri.
   Hari demi hari berlalu, ternyata kampus Stie Malang Kucecwara mengadakan kompetisi vlog dan fotografi. Kami berniat mengikuti kompetisi tersebut tetapi ketentuan mengikuti lomba vlog tersebut 1 tim harus ada 4 orang. Sedangkan kami terkecuali bapak Ali hanya berjumlah tiga orang. Anggota yang lain tidak bertanggung jawab dengan organisasinya. Mereka hanya ikut kegiatan pertemuan di awal awal saja. Lalu kami mengajak teman lain untuk bergabung bersama Kreasi Digital agar terlihat lebih baik. Akhirnya kami kedatangan Anita, Fahrizal dan Novita.
   2 Februari 2019 Kreasi Digital mengadakan rapat peresmian untuk ketetapan anggota dipimpin oleh Avira. Tujuan nya untuk memberi penegasan anggota lain yang tidak pernah hadir pertemuan dan menanyakan keseriusan nya terhadap Kreasi Digital. Dalam pertemuan tersebut membahas tentang pemilihan struktur organisasi dan peraturan peraturan serta program kerja dari Kreasi Digital. Setelah semuanya terbentuk, tanggal itu di tetapkan sebagai tanggal kelahiran ekstra kurikuler Kreasi Digital .
Bersambung
Tunggu kelanjutan kisah kami ya!

Diary Kreasi Digital


Alun Alun Malang
Seringkali disebut Taman bermartabat, salah satu tempat yang populer dan tidak pernah sepi di kota Malang adalah Alun Alun Merdeka Kota Malang yang terletak di Jl. Merdeka Selatan kelurahan Kiduldalem kecamatan Klojen, kota Malang.
Dulu, alun alun Malang meskipun indah tetapi banyak pengemis dan gelandangan tidur di beberapa sudut taman yang membuat beberapa pengunjung menjadi risih dan mungkin tidak akan berlama-lama berada di alun-alun tersebut. Serta banyaknya sampah dan kotoran burung membuat pemandangan alun-alun yang menjadi ikon kota itu menjadi pudar.
Namun, kesan kumuh dan tidak nyaman yang tadinya mengganggu ikon Kota Malang ini nampaknya sudah hilang semenjak WaliKota Malang yang baru, M. Anton merenovasi alun-alun yang terletak di jantung Kota Malang ini menjadi sebuah alun-alun yang indah bersih dan nyaman, jauh dari hal-hal yang mengganggu pemandangan dan merusak citra kebersihan alun-alun Kota Malang.
Saat ini, alun-alun merdeka terhiasi oleh hamparan rumput yang
luas dimana pengunjung bisa duduk untuk beristirahat dan menikmati pemandangan alun-alun yang telah dirombak semaksimal mungkin demi memberikan suguhan indah dan gratis untuk warga Malang maupun wisatawan lokal dan mancanegara yang mengunjungi tempat ini.
Hamparan rumput di alun alun sering dijadikan para suami yang mungkin sedang menunggu istrinya berbelanja di pusat perbelanjaan yang terletak di sekitarnya. Dan juga terdapat beberapa kursi taman yang disediakan bagi pengunjung duduk atau sekedar bercengkerama untuk menghabiskan waktu mereka . Apabila ingin menunaikan sholat bagi yang beragama islam bisa melaksanakan nya di Masjid Jami' yang bersebrangan dengan alun alun yang hanya di batasi jalan raya bertanda zebra cross.
Hal yang menjadi poros keindahan alun alun Merdeka adalah adanya air mancur menari cantik yang dinikmati di malam hari karena terdapat lampu warna warni yang bersinar bergantian di bawah air mancur  . Disebut air mancur menari karena kekuatan pancaran air terjun yang berubah-ubah menjadikan air terjun ini terlihat menari. Banyak pengunjung yang mengabadikan foto dengan latar belakang pemandangan air mancur ini dengan ponsel mereka.
Beberapa pelengkap bagi pemuda seperti skateboarding, track bersepeda , dan  playground untuk anak anak juga dilengkapi di alun alun Merdeka Sebagai tambahan, ada juga sebuah ruangan khusus untuk para ibu untuk menyusui anaknya dengan aman di alun-alun ini.
Bagi kalian yang berniat mengunjungi paru paru kota itu usahakan selalu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan ya, karena keindahan tidak akan tercipta tanpa adanya kebersihan yang harus di dijaga dengan baik.

Alun Alun Malang